PROPOSAL SKRIPSI

TUGAS PROPOSAL SKRIPSI

METODE PENELITIAN
Pengaruh Lingkungan Sekolah, Peran Guru dalam Proses Pembelajaran terhadap Motivasi Belajar Siswa











OLEH :
 SRIMULIATI    :12101156110164



DOSEN PEMBIMBING :
Rini Sefriani, S.pd M.Pd.T





Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Jurusan Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer
Universitas Putra Indonesia “YPTK” PADANG
2014 M/1435H
                







BAB I
PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG MASALAH
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 3 yang mnyatakan bahwa Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa dan bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi individu beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan Pendidikan merupakan salah satu hal yang paling penting untuk mempersiapkan kesuksesan masa depan pada zaman globalisasi. Pendidikan bisa diraih dengan berbagai macam cara salah satunya pendidikan di sekolah. Menurut Suharsimi Arikunto (1997:4) menyebutkan bahwa dalam proses pendidikan ada lima faktor yang berpengaruh yaitu: (1) guru dan personil lainnya, (2) bahan pelajaran, (3) metode mengajar dan sistem evaluasi, (4) sarana penunjang dan (5) sistem administrasi. Kelima faktor tersebut di lingkungan sekolah.
Menurut Suparlan (2008:71) sebuah pendidikan mempunyai tiga komponen utama yaitu guru,siswa dan kurikulum. Ketiga komponen tersebut tidak dapat dipisahkan dan komponen-komponen tersebut berada di lingkungan sekolah agar proses kegiatan belajar mengajar dapat berjalan sesuai dengan yang diinginkan.
            Pendidikan disekolah merupakan kewajiban bagi seluruh warga Negara Indonesia, untuk itu pemerintah telah mencanangkan Wajib Belajar 9 Tahun. Hal ini sejalan dengan Undang-Undang Nomor 20  menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
            Potensi yang dimiliki siswa berbeda-beda, begitu juga dengan cara mengembangkan potensi yang dimiliki. Cara mengembangkan bergantung kepada keinginan yang dimiliki oleh setiap siswa. Hal ini dipengaruhi oleh motivasi setiap pribadi masing-masing. Motivasi merupakan suatu kondisi yang dimiliki oleh setiap siswa untuk bertingah laku. Menurut W.S. Winkel (1983:29) siswa yang sudah duduk  di Sekolah Menengah Atas/Kejuruan harusnya lebih dipengaruhi oleh motivasi intrinsik, karena siswa tersebut sudah mempunyai kesadaran pentingnya belajar untuk masa depan. Namun dalam realita masih banyak siswa yang belum dipengaruhi  oleh motivasi intrinsik tersebut. Berdasarkan hal-hal tersebut, sehingga guru mempunyai peran penting untuk mengembangkan motivasi intrinsik tersebut.
            Motivasi yang dimiliki oleh setiap siswa pun berbeda-beda, terutama motivasi dalam hal belajar atau sering disebut dengan motivasi belajar.
Menurut Lester D. Crow dan Alice Crow (1948) yang diterjemahkan oleh Kasijan (1984:360) motivasi dalam belajar harus dibantu dengan bimbingan untuk memahami arti dalam kegiatan belajar agar siswa tersebut mempunyai keinginan untuk mempelajari yang seharusnya dipelajari. Jika keinginan setiap siswa dalam belajar harus didukung oleh bimbingan yang sesuai maka motivasi siswa dalam belajar pun akan semakin meningkat sehingga tujuan dari motivasi pun juga akan tercapai, yaitu prestasi belajar.
            Menurut B. R. Bugelski (1956) yang diterjemahkan oleh Kasijan (1984:361) motivasi sangat berhubungan erat dengan perhatian dan sikap guru berperan sangat penting untuk mendorong siswa agar dapat belajar dengan penuh perhatian. Dengan demikian, guru merupakan salah satu sumber yang sangat penting dalam menumbuhkan motivasi siswa. Guru adalah komponen yang sangat penting yang terdapat di dalam lingkungan sekolah. Lokal Area Network adalah salah satu mata pelajaran di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Lokal Area Network adalah mata pelajaran praktik yang di lakukan di laboratorium komputer. Lokal Area Network atau biasa disingkat LAN adalah jaringan komputer yang jaringannya hanya mencakup wilayah kecil seperti jaringan komputer kampus, gedung, kantor, dalam rumah, sekolah atau yang lebih kecil.
Peran guru dalam proses pembelajaran, antara lain sebagai  informator/ komunikator, organisator, konduktor, motivator, pengarah dan pembimbing, pencetus ide, penyebar luas, fasilisator, evaluator, dan pendidik. Dalam proses belajar mengajar sebagai suatu keseluruhan proses peran guru tidak dapat dikesampingkan. Karena belajar itu adalah interaksi antara pendidik dalam hal ini guru dengan peserta didik atau siswa yang menghasilkan perubahan tingkah laku. Di sekolah, guru merupakan salah satu  faktor penentu pokok dalam peningkatan mutu pendidikan. Oleh karena itu, proses  tersebut harus dirancang sedemikian rupa, sehingga dapat menghasilkan prestasi belajar yang sesuai dengan yang diinginkan. Guru hendaknya tidak menggunakan metode pelajaran yang monoton seperti ceramah atau mencatat. Dalam proses pembelajaran guru harus dapat mengguakan metode-metode atau cara mengajar yang baik sehingga siswa dapat merasa tertarik atau tidak bosan pada saat proses belajar. Hal ini sangat berpengaruh terhadap motivasi siswa dalam belajar 
SMK Tamansiswa Jetis Yogyakarta merupakan salah satu SMK  yang beralamatkan di Jalan pakuningratan No. 34A Yogyakarta, dan Bengkel yang terletak di Jalan Bintaran Wetan no 13 Yogyakarta. Letak sekolah yang terpisah antara bengkel dan praktik dan sekolah tempat teori menjadikan satu tantangan khusus bagi siswa dan guru untuk menerima dan memberi ilmu. SMK Tamansiswa Jetis Yogyakarta mempunyai 3 program studi keahlian, yaitu Teknik Mesin, Teknik Elektro, dan Teknik Komputer Jaringan. Siswa SMK Tamansiswa Jetis Yogyakarta berasal dari berbagai latar belakang pendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang berbeda-beda dan sebagian diantaranya berasal dari sekolah yang mempunyai fasilitas sekolah yang minim, sehingga pemahaman siswa mengenai teknologi informasi pun masih kurang. Hal ini diperoleh dari data yang diambil dari ketika KKN-PPL yang berlangsung mulai tanggal 18 juli hingga 16 september 2011.
            Lingkungan sekolah sangat berperan penting dalam proses belajar siswa. Sarana prasarana yang terdapat disekolah sangat diperlukan dalam proses pembelajaran. Sarana prasarana yang tidak lengkap akan membuat proses pembelajaran akan terhambat. Begitu juga dengan peran guru dalam proses pembelajaran yang digunakan oleh guru dalam menyampaikan materi kepada siswa.
            Sarana prasarana yang berupa ruangan laboratorium harus mencukupi jumlah siswa yang ada disekolah tersebut, sehingga siswa dapat memiliki satu komputer. Namun kenyataanya di lapangan sarana prasarana komputer yang ada pun belum memadai. Setiap siswa pun tidak bisa memiliki satu komputer, namun satu komputer harus untuk tiga siswa. Hal ini membuat siswa sedikit kesulitan dalam memahami materi jika ketiga siswa tersebut tidak saling bekerjasama. Di laboratorium komputer sekolah belum terdapat media pendukung pembelajaran berupa viewer. Sebagian besar guru mata pelajaran Lokal Area Network dalam proses pembelajarannya masih menggunakan metode ceramah sehingga guru tidak dapat mempraktikan secara langsung materi praktik, yang kemudian dapat diikuti secara bersamaan oleh siswa. Materi yang disampaikan oleh guru, namun guru tidak bisa menunjukan langsung materi yang dimaksut, sehingga guru harus berjalan satu per satu ke komputer siswa. Apabila tidak seperti itu hal ini membuat siswa sulit untuk menerima materi praktik yang diberikan.
            Selain itu guru yang mengajar pun tidak harus monoton atau harus mempunyai ide dalam menjelaskan materi agar seluruh siswa paham dengan materi yang diberikan. Cara guru yang menjelaskan materi dengan ceramah, dan tidak ada media pendukung, hal ini menuntut siswa untuk mencatat. Hal ini membuat siswa mencatat dengan buku seadanya yang siswa bawa ke laboratorium komputer. Buku catatan yang digunakan untuk mencatat materi yang disampaikan oleh guru LAN, seringkali dicampur dengan mata pelajaran lain, sehingga siswa sering mengalami kesulitan dalam belajar. Hal ini akan berpengaruh terhadap disiplin belajar siswa.
            Menurut data yang diperoleh, dari tahun ke tahun masih banyak pula siswa yang mendapatkan di bawah rata-rata/di bawah nilai ketuntasan untuk mata pelajaran Lokal Area Network. Nilai-nilai yang masih banyak di bawah nilai ketuntasan dari tahun ke tahun menimbulkan pertanyaan bagi guru, faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa. Prestasi tersebut bisa diawali dengan motivasi belajar siswa yang bisa disebabkan oleh beberapa faktor.
            Berdasarkan persoalan-persoalan tersebut maka timbul permasalahan yang perlu dikaji yang berhubungan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Lokal Area Network. Faktor- faktor tersebut pada penelitian ini hanya dibatasi oleh lingkungan sekolah dan peran guru dalam proses pembelajaran saja. Melalui metode yang sama, maka peneliti mengusulkan “Pengaruh Lingkungan Sekolah, Peran Guru dalam Proses Pembelajaran terhadap Motivasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Lokal Area Network di SMK Tamansiswa Jetis Yogyakarta” sebagai judul penelitian ini.

B.     Identifikasi Masalah

1.  Nilai hasil evaluasi belajar yang masih banyak di bawah rata-rata/di bawah nilai ketuntasan dari tahun ke tahun.
2.  Kurangnya variasi guru terhadap proses pembelajaran dalam menerangkan materi pelajaran.
3.  Kelengkapan sarana prasarana yang terdapat di laboratorium belum memadai.
4.   Satu komputer tidak bisa “dimiliki” oleh satu siswa, sehingga membuat siswa sedikit kesulitan dalam memahami materi jika mereka tidak ada saling kerjasama.
5.    Kurangnya perhatian siswa tentang buku catatan tersendiri sehingga siswa   mengalami kesulitan dalam memahami materi.
6.    Rendahnya minat siswa untuk memahami mata pelajaran.

C.  Pembatasan Masalah
            Memperhatikan identifikasi masalah diatas, permasalahan yang diteliti dibatasi dua faktor saja yang berhubungan dengan motivasi belajar siswa, yaitu lingkungan sekolah dan peran guru dalam proses pembelajaran pada mata pelajaran Lokal Area Network di SMK Tamansiswa Jetis Yogyakarta.

C.    Rumusan Masalah
1.    Apakah lingkungan berpengaruh terhadap motivasi belajar siswa pada mata                  pelajaran  Lokal Area Network di SMK Tamansisa Jetis?
2.    Apakah peran guru dalam proses pembelajaran berpengaruh terhadap motivasi belajar siswa  pada mata pelajaran  Lokal Area Network di SMK Tamansisa Jetis?
3.    Apakah lingkungan sekolah dan peran guru dalam proses pembelajaran berpengaruh secara bersama-sama terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran  Lokal Area Network di SMK Tamansisa Jetis?
E.      Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian dirumuskan sebagai berikut:
1.  Mengetahui lingkungan sekolah berpengaruh terhadap motivasi belajar siswa pada pelajaran  Lokal Area Network di SMK Tamansisa Jetis.
2. Mengetahui peran guru dalam proses pembelajaran guru berpengaruh terhadap motivasi belajar pada pelajaran  Lokal Area Network di SMK Tamansisa Jetis.
3.  Mengetahui lingkungan sekolah, peran guru dalam proses pembelajaran berpengaruh secara bersama-sama terhadap motivasi belajar siswa pada pelajaran  Lokal Area Network di SMK Tamansisa Jetis

F.   Manfaat  

1.  Manfaat Praktis
a.    Bagi sekolah mata pelajaran  Lokal Area Network, hasil penelitian ini dapat menjadi   bahan masukan guna meningkatkan motivasi belajar siswa dalam mencapai target belajar siswa yang diinginkan dlam mengikuti pelajaran pelajaran  Lokal Area Network.
b.    Bagi peneliti, hasil penelitian ini dapat menjadi sarana belajar untuk jadi seorang pendidik agar siswa dapat mengikuti pelajaran dengan baik dan meningkatkan motivasi belajar siswa sehingga hasil belajar yang diharapkan memuaskan.

2. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi guna penelitian ini lebih lanjut yang berkaitan dengan motivasi belajar siswa dalam mencapai target belajar yang diinginkan dalam mengikuti pelajaran  Lokal Area Network.


Comments

Popular posts from this blog

Tetaplah tersenyum Ibu

*Kabar Bahagia Untuk Ibu*